Pemerintahan
Menurut laporan Radermacher, kepala daerah Sampit (Kotawaringin Timur) pada tahun 1780 adalah Kyai Ingabei Sudi Ratu.[3] Pada tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Sampit (Kabupaten Kotawaringin Timur) sudah diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik yaitu Distrik Sampit. Penguasa selanjutnya adalah Kiai ngabei Djaija Kesuma (1834), Djoeragan Brahim (1847), Kiai Oeda Mengala, dan Haji Abdol Rachman (1850), Tiedke - penguasa Eropa (1859).[4] Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[5] Pada tanggal 1 Mei 1859 pembukaan pelabuhan di Sampit.[6] Pada 12 Agustus 1862, status pemerintahan sipil diberlakukan untuk daerah Sampit.[7]Saat ini Kabupaten Kotawaringin Timur mempunyai 15 kecamatan, yaitu:
- Teluk Sampit (pemekaran dari kecamatan Mentaya Hilir Selatan)
- Bukit Santuei (pemekaran dari kecamatan Mentaya Hulu)
- Telawang (pemekaran dari kecamatan Kota Besi)
- Mentaya Hilir Selatan
- Mentaya Hilir Utara
- Pulau Hanaut
- Mentawa Baru Ketapang
- Baamang
- Seranau
- Kota Besi
- Cempaga
- Cempaga Hulu
- Parenggean
- Mentaya Hulu
- Antang Kalang
Topografi
Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki topografi yang bervariasi, pada ketinggian antara 0-60 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar merupakan dataran rendah yang meliputi bagian selatan sampai bagian tengah memanjang dari timur ke barat, sedangkan bagian utara merupakan dataran tinggi yang berbukit. Jenis tanah yang mendominasi wilayah ini adalah tanah jenis podsolik merah kuning, walaupun ada beberapa bagian juga ditemui jenis tanah lainnya seperti aluvial, organosol, litosol dan lain-lain.Iklim
Iklim merupakan salah satu pendukung dalam keberhasilan produksi, unsur-unsur iklim tersebut antara lain curah hujan, suhu dan kelembaban. Suhu rata-rata bulanan di Kabupaten Kotawaringin Timur diperkirakan berkisar antara 27 °C – 35 °C. Curah hujan per bulan di Sampit pada tahun (2007) berkisar antara 12 mm (bulan September) hingga 790 mm (April). Bulan-bulan kering di Sampit berkisar antara Juni hingga Oktober.[2][sunting] Hidrologi
Kabupaten Kotawaringin Timur dialiri oleh satu sungai besar dan lima buah cabang sungai yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai prasarana perhubungan dan sebagian kecil untuk pertanian.Sungai besar yang terdapat di Kotawaringin Timur yang panjang dan dapat dilayari adalah sebagai berikut:[8]
No | Nama sungai | Panjang (Km) |
Dapat dilayari (Km) |
Kedalaman rata2 (m) |
Lebar rata2 (m) |
---|---|---|---|---|---|
1. | Mentaya | 400 | 270 | 6 | 400 |
2. | Cempaga | 42 | |||
3. | Sampit | 46 | |||
4. | Tualan | 48 | |||
5. | Kuayan | 18 | |||
6. | Kalang | 21 | |||
7. | Seranau | 20 |
Jumlah Penduduk
Pada 2010 data penduduk Kabupaten Kotawaringin Timur ± 373.842 jiwa, terdiri dari :- Laki-laki = 197.213 jiwa.
- Perempuan = 176.629 jiwa.
Adapun jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah:
No | Kecamatan | Jumlah Penduduk (2010) |
---|---|---|
1. | Teluk Sampit | 8.929 |
2. | Mentaya Hilir Selatan | 20.803 |
3. | Mentaya Hilir Utara | 15.774 |
4. | Pulau Hanaut | 15.442 |
5. | Mentawa Baru Ketapang | 76.616 |
6. | Baamang | 51.430 |
7. | Seranau | 9.582 |
8. | Kota Besi | 15.011 |
9. | Cempaga | 19.119 |
10. | Cempaga Hulu | 22.725 |
11. | Parenggean | 35.706 |
12. | Mentaya Hulu | 28.554 |
13. | Antang Kalang | 28.753 |
14. | Bukit Santuai | 8.040 |
15. | Telawang | 16.863 |
Jumlah: | 373.842 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar