Minggu, 18 Maret 2012

Ombak Laut Capai Lima Meter, Kapal Kecil Diimbau Tidak Berlayar

PANGKALAN BUN- Administrator Pelayaran (Adpel) Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), baru-baru ini mengeluarkan imbauan agar kapal roro dan kapal kecil tidak berlayar untuk sementara waktu. Hal ini terkait dengan tingginya gelombang air laut yang mencapai lima meter sejak dua hari belakangan ini.
“Kita imbau, bukan larangan. Kapal roro dan kapal kecil agar menunda pelayarannya sampai tanggal 18 (Maret) nanti,” kata Kepala Adpel Kumai, Agus Subagio, saat dimintai konfirmasi kemarin (15/3).
Imbauan tersebut disampaikan secara tertulis kepada pihak perusahaan jasa pelayaran dan juga para awak kapal di pelabuhan Kumai. Dijelaskan Agus, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang maskimal di perairan laut utara Kalimantan berkisar empat sampai lima meter, dari hari kemarin hingga beberapa hari ke depan.
“Namun untuk kapal Pelni yang besar tetap berlayar, seperti Binaya dan Lauser,” sambung Agus.
Sedangkan untuk kapal milik PT Darma Lautan Utama (DLU) memilih menunda pelayaran hingga beberapa hari ke depan. Rencana, mereka akan mulai kembali berlayar tanggal 17 Maret nanti. “Selain karena kita imbau, pihak Darma (PT. DLU) juga berinisiatif sendiri untuk lebih memilih tidak berlayar,” kata Agus.
Bukan hanya kapal penumpang, beberapa kapal pengangkut berbagai barang komoditi, baik kapal kayu maupun besi, juga lebih memilih menunda pelayarannya ke pulau Jawa. Mereka tidak mau ambil risiko terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karen kondisi cuaca yang ekstrim. “Kami baru rencana akan berlayar sekitar tanggal 19 (Maret), kalau sudah tidak gelombang (tinggi),” kata Jiyanto, seorang awak kapal, saat dibincangi Radar Sampit, di sekitar pelabuhan DAS Sungai Arut kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa ratusan penumpang KM Kirana II tujuan Kumai – Surabaya terlantar karena kapal batal berlayar. “Padahal saya sudah menunggu lama, tak tahunya ditunda,” ungkap Solikin, calon penumpang KM Kirana II di sekitar pelabuhan penumpang Kumai belum lama ini. Karena gelombang laut tinggi, dia terpaksa menunggu di losmen. Pria yang hendak pulang ke Jawa Timur ini belum tahu penundaan tersebut sampai kapan.
Nasib serupa juga dialami oleh Suyadi, calon penumpang KM Kirana II lainnya di pelabuhan Kumai. Dia dan sejumlah temannya terpaksa harus tidur di tenda warung pedagang, depan pelabuhan, yang kebetulan pada saat itu tidak digunakan untuk berjualan. Meskipun demikian, Suyadi mengaku tetap bersyukur ketimbang dipaksakan berlayar dan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Cuma nyesalnya kenapa tahunya setelah di sini. Kita sudah menunggu-nunggu tahunya ditunda,” tutunya.
Manager Cabang PT. DLU Kumai, Widha Krisna Sugiharto, ketika dimintai konfirmasi membenarkan perihal penundaan tersebut. Pihaknya sudah memberitahukan kepada para calon penumpang melalui pengumuman yang telah ditempel di pintu gerbang pelabuhan. “Karena gelombang tinggi, kita tunda pelayaran sampai tanggal 17 (Maret),” kata dia, dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (14/3) lalu. (gza)


LInk..http://www.radarsampit.net/berita-721-ombak-laut-capai-lima-meter-kapal-kecil-diimbau-tidak-berlayar.html 

Tidak ada komentar: